Bahaya Sifilis dan Perkembangannya Jika Tidak Diobati
Sabtu, 12 Okt 2024

Bahaya Sifilis dan Perkembangannya Jika Tidak Diobati

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang sering kali diabaikan karena gejala awalnya yang sulit dikenali. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum dan dapat berdampak serius jika tidak segera diobati. Sifilis memiliki beberapa tahap perkembangan yang semakin berbahaya seiring berjalannya waktu. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh, bahkan berujung pada kematian. Oleh karena itu, memahami bahaya sifilis dan pentingnya pengobatan dini sangatlah krusial dalam mencegah komplikasi jangka panjang.

Step 1: Infeksi Awal dan Sifilis Primer

Pada tahap sifilis primer, gejala awal muncul sekitar 10 hingga 90 hari setelah paparan. Biasanya ditandai dengan munculnya luka kecil yang disebut chancre di area genital, anus, atau mulut. Chancre ini tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga sering kali diabaikan. Meskipun chancre bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu, infeksi tidak akan hilang dan akan berkembang ke tahap berikutnya jika tidak diobati.

Step 2: Sifilis Sekunder

Jika sifilis tidak ditangani, infeksi akan memasuki tahap sekunder dalam beberapa minggu hingga bulan. Gejalanya mencakup ruam kulit di telapak tangan dan kaki, serta gejala flu seperti demam, sakit kepala, dan kelelahan. Pada tahap ini, bakteri menyebar ke seluruh tubuh melalui darah, membuat infeksi lebih sulit diatasi. Tahap sekunder juga dapat disertai gejala seperti kelenjar getah bening yang membengkak atau kerontokan rambut.

Step 3: Sifilis Laten

Jika tidak diobati, sifilis kemudian memasuki tahap laten, yang dikenal sebagai "fase tersembunyi". Pada tahap ini, gejala-gejala sifilis sekunder bisa hilang, tetapi bakteri tetap aktif di dalam tubuh. Sifilis laten bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa ada tanda-tanda yang jelas, namun risiko infeksi tetap ada. Meskipun tidak menimbulkan gejala pada tahap ini, sifilis laten dapat berkembang menjadi sifilis tersier yang sangat berbahaya.

Step 4: Sifilis Tersier

Sifilis tersier terjadi pada sekitar 15-30% penderita yang tidak mendapatkan pengobatan. Pada tahap ini, bakteri mulai menyerang organ-organ penting seperti jantung, otak, saraf, dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, kebutaan, gangguan mental, penyakit jantung, atau bahkan kematian.

Step 5: Neurosifilis dan Sifilis Kongenital

  • Neurosifilis terjadi ketika bakteri sifilis menyerang sistem saraf pusat. Ini bisa menyebabkan gejala neurologis seperti kebingungan, demensia, gangguan koordinasi, atau bahkan kerusakan otak permanen.
  • Sifilis kongenital terjadi ketika infeksi menular dari ibu hamil ke bayi dalam kandungan. Ini bisa menyebabkan keguguran, kelahiran mati, atau cacat pada bayi baru lahir seperti kelainan bentuk tulang, kebutaan, atau tuli.

Step 6: Peningkatan Risiko HIV

Pasien dengan sifilis yang tidak diobati memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular HIV. Luka terbuka yang disebabkan oleh sifilis membuat transmisi HIV lebih mudah terjadi selama kontak seksual.

Kesimpulan

Kesimpulannya, deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah perkembangan sifilis ke tahap yang lebih berbahaya. Langkah terbaik adalah melakukan pemeriksaan rutin dan mengikuti pengobatan sesuai resep dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Hubungi DVX Medical Sekarang untuk Lakukan Pengobatan Sifilis di Surabaya Oleh Dokter Spesialis Profesional!

Kunjungi DVX Medical Surabaya dan dapatkan pengobatan sifilis yang tepat dan aman. Jangan tunda pemeriksaan Anda, segera konsultasi sekarang agar penyakit terdeteksi lebih dini dan cepat ditangani!