- Epididimitis: Jika gonore tidak diobati, salah satu komplikasi yang paling umum pada pria adalah epididimitis. Epididimitis adalah peradangan pada epididimis, organ kecil di belakang testis yang berfungsi menyimpan dan mengangkut sperma. Epididimitis yang tidak diobati dapat menyebabkan nyeri hebat, pembengkakan pada testis, dan bahkan infertilitas. Infertilitas terjadi karena peradangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saluran reproduksi.
-
Uretritis: Gonore juga dapat menyebabkan uretritis, yaitu peradangan pada uretra yang mengakibatkan nyeri saat buang air kecil dan keluarnya cairan dari penis. Dalam kasus yang parah, peradangan ini dapat menyebabkan penyempitan uretra, yang mengganggu aliran urin dan menyebabkan komplikasi lebih lanjut.
-
Gonococcal Disseminated Infection (DGI): Komplikasi yang lebih serius adalah DGI, yaitu kondisi di mana bakteri gonore menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. DGI dapat menyebabkan peradangan pada sendi (arthritis), infeksi kulit, serta masalah pada organ vital seperti jantung dan hati. Infeksi yang menyebar ini dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Selain komplikasi yang telah disebutkan, gonore yang tidak diobati juga meningkatkan risiko tertular atau menularkan infeksi HIV. Hal ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada area genital, yang membuat jaringan lebih rentan terhadap masuknya virus HIV. Dengan kata lain, infeksi gonore yang tidak terkontrol dapat mempermudah penyebaran virus HIV, yang tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan jangka panjang.