Gonore dapat muncul dengan berbagai gejala tergantung pada lokasi infeksi. Pada pria, gejala umum termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil, keluarnya cairan berwarna kuning atau hijau dari penis, dan pembengkakan di testis. Pada wanita, gejala mungkin termasuk peningkatan keputihan, nyeri panggul, dan pendarahan antara periode menstruasi. Namun, banyak orang yang terinfeksi gonore tidak menunjukkan gejala, yang membuat diagnosis dini menjadi penting.

Diagnosis gonore biasanya dilakukan melalui tes laboratorium. Sampel urin atau cairan dari area yang terinfeksi diambil untuk diperiksa di laboratorium. Tes ini penting untuk memastikan diagnosis dan menentukan pengobatan yang tepat.

Gonore sangat mudah menular melalui kontak hubungan badan. Oleh karena itu, semua pasangan intim dalam 60 hari terakhir harus diperiksa dan diobati, bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala. Ini penting untuk mencegah infeksi kembali atau penyebaran infeksi ke orang lain. Pastikan untuk menunda aktivitas hubungan intim sampai Anda dan pasangan telah menyelesaikan pengobatan dan dokter memberikan izin. ?

Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius. Pada wanita, gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul yang bisa mengakibatkan infertilitas atau kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim). Pada pria, infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan peradangan pada testis dan prostat, serta menyempitkan uretra, yang menyebabkan masalah buang air kecil?.

Selain itu, ada kekhawatiran yang berkembang tentang peningkatan kasus gonore yang resisten terhadap antibiotik. Menurut laporan terbaru, ada peningkatan jumlah kasus gonore yang resisten terhadap ceftriaxone, yang merupakan lini pertama pengobatan untuk gonore. Ini menunjukkan pentingnya penanganan dan pengobatan yang tepat untuk mencegah munculnya "super gonore" yang sulit diobati