5 Mitos Soal IMS yang Masih Dipercaya Banyak Orang
Jumat, 24 Okt 2025

5 Mitos Soal IMS yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Tahukah Anda bahwa menurut data WHO, lebih dari 1 juta kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) terjadi setiap harinya di seluruh dunia? Sayangnya, banyak orang yang menunda pemeriksaan karena terpengaruh mitos dan informasi yang salah. Padahal, deteksi dini IMS sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Artikel ini akan membongkar 5 mitos umum tentang IMS yang masih banyak dipercaya, lengkap dengan fakta medis yang perlu Anda ketahui.

Mitos: IMS Cuma Dialami Orang yang Berganti-ganti Pasangan

Ini adalah mitos paling umum yang justru berbahaya. Faktanya, IMS bisa terjadi pada siapa saja yang aktif secara seksual, termasuk mereka yang hanya memiliki satu pasangan. Kenapa? Karena beberapa jenis IMS seperti herpes atau HPV bisa bersifat dorman atau tidak menimbulkan gejala pada pasangan Anda selama bertahun-tahun.

Bayangkan situasi ini: Anda dan pasangan dalam hubungan monogami, tapi salah satu dari Anda pernah terinfeksi IMS di masa lalu tanpa menyadarinya. Infeksi tersebut bisa tetap ada dalam tubuh dan menular ke pasangan. Menurut CDC, banyak kasus IMS terjadi pada pasangan yang saling setia karena faktor riwayat seksual sebelumnya. Inilah mengapa skrining IMS penting dilakukan, bahkan dalam hubungan yang komitmen.

Mitos 2: Kalau Tak Ada Gejala, Berarti Tak Ada IMS

Mitos ini sangat berbahaya karena membuat banyak orang merasa aman padahal tidak. Faktanya, sebagian besar IMS bersifat asimtomatik atau tidak menunjukkan gejala sama sekali, terutama pada tahap awal.

Contohnya, sekitar 70% wanita dan 50% pria dengan infeksi chlamydia tidak mengalami gejala apapun. Begitu juga dengan gonore dan HIV pada stadium awal. Meski tanpa gejala, infeksi tetap aktif dalam tubuh, bisa menular ke orang lain, dan menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti infertilitas atau kerusakan organ. Studi medis menunjukkan bahwa seseorang bisa hidup bertahun-tahun dengan IMS tanpa menyadarinya.

Jadi jangan tunggu sampai ada gejala. Pemeriksaan berkala adalah kunci deteksi dini, bahkan ketika Anda merasa sehat-sehat saja.

Mitos 3: IMS Bisa Sembuh Sendiri atau dengan Obat Apotek

Sangat keliru jika Anda berpikir IMS bisa hilang sendiri atau cukup diobati dengan antibiotik yang dibeli sembarangan di apotek. Setiap jenis IMS memerlukan diagnosis yang tepat dan pengobatan spesifik dengan dosis yang sesuai.

Bahaya self-medication sangat nyata. Penggunaan antibiotik yang salah bisa menyebabkan resistensi, di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat. WHO bahkan sudah memperingatkan tentang meningkatnya kasus gonore yang resisten terhadap berbagai jenis antibiotik. Selain itu, pengobatan yang tidak tuntas bisa membuat infeksi menyebar ke organ lain dan menyebabkan komplikasi serius.

Misalnya, chlamydia yang tidak diobati bisa menyebabkan Pelvic Inflammatory Disease (PID) pada wanita yang berujung pada infertilitas. Pada pria, gonore yang tidak ditangani bisa menyebabkan epididimitis atau masalah kesuburan. Jadi, jangan main-main dengan kesehatan Anda. Konsultasi dengan dokter adalah satu-satunya jalan yang aman.

Mitos 4: Kondom 100% Melindungi dari Semua IMS

Kondom memang sangat efektif sebagai proteksi, tapi bukan berarti 100% melindungi dari semua jenis IMS. Penting untuk memahami batasan ini agar Anda tetap waspada.

Kondom sangat efektif mencegah IMS yang ditularkan melalui cairan tubuh seperti HIV, gonore, dan chlamydia dengan tingkat efektivitas hingga 80-95%. Namun, untuk IMS yang ditularkan melalui kontak kulit seperti herpes, HPV, dan sifilis, kondom tidak bisa memberikan perlindungan menyeluruh karena area kulit yang terinfeksi bisa berada di luar area yang tertutup kondom.

Bukan berarti kondom tidak berguna, ya. Kondom tetap menjadi metode proteksi terbaik dan wajib digunakan. Namun, kombinasikan dengan pemeriksaan rutin dan komunikasi terbuka dengan pasangan tentang status kesehatan seksual masing-masing untuk perlindungan maksimal.

Mitos 5: Tes IMS Malu dan Ribet

Banyak orang menunda pemeriksaan karena merasa malu atau menganggap prosesnya ribet. Padahal, pemeriksaan IMS di era modern sudah sangat mudah, cepat, dan menjamin privasi penuh.

Prosedur tes IMS umumnya sangat sederhana. Tergantung jenis IMS yang diperiksa, Anda mungkin hanya perlu tes darah, urine, atau swab yang prosesnya cepat dan tidak menyakitkan. Hasilnya pun bisa keluar dalam hitungan hari, bahkan ada yang bisa same-day untuk beberapa jenis tes.

Yang terpenting, fasilitas kesehatan profesional seperti klinik spesialis menjamin kerahasiaan 100%. Data medis Anda dilindungi oleh kode etik dan regulasi kesehatan. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda pemeriksaan hanya karena rasa malu atau khawatir privasi terganggu.

Kapan Harus Periksa IMS?

Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan IMS jika:
  • Setelah berhubungan seksual tanpa proteksi
  • Berganti pasangan seksual
  • Muncul gejala mencurigakan seperti keluar cairan abnormal, luka di area genital, atau rasa gatal
  • Skrining rutin tahunan bagi yang aktif secara seksual
  • Pasangan Anda didiagnosis memiliki IMS
Ingat, deteksi lebih awal adalah kunci pengobatan yang efektif dan mencegah komplikasi jangka panjang.

Pemeriksaan IMS di Klinik DVX Medical Jakarta

Jangan biarkan mitos menghalangi Anda untuk menjaga kesehatan seksual. Klinik DVX Medical Jakarta hadir sebagai solusi pemeriksaan IMS yang profesional, aman, dan terpercaya.

Keunggulan DVX Medical:
  • Tenaga medis berpengalaman: Ditangani oleh dokter spesialis yang kompeten
  • Fasilitas modern dan steril: Peralatan medis berstandar internasional
  • Privasi terjamin 100%: Kerahasiaan data Anda adalah prioritas utama
  • Hasil akurat dan cepat: Menggunakan teknologi laboratorium terkini
  • Konsultasi lengkap: Bukan hanya tes, tapi juga edukasi dan solusi pengobatan
Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan Anda secara keseluruhan. Pemeriksaan IMS bukan sesuatu yang memalukan, justru menunjukkan bahwa Anda bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan pasangan.

Kesimpulan

Jangan biarkan mitos mengaburkan fakta medis yang penting. IMS bisa menyerang siapa saja, seringkali tanpa gejala, dan memerlukan penanganan medis profesional. Kondom memang penting, tapi tidak cukup tanpa pemeriksaan rutin. Dan yang terpenting, tes IMS di era modern sudah sangat mudah dan menjaga privasi Anda.

Ambil langkah bertanggung jawab hari ini. Hubungi Klinik DVX Medical Jakarta untuk konsultasi dan pemeriksaan IMS yang komprehensif. Kesehatan Anda adalah investasi terbaik untuk masa depan.

Hubungi Klinik DVX Medical Jakarta Sekarang untuk Lakukan Pemeriksaan Oleh Dokter Spesialis Profesional!

Kunjungi DVX Medical Jakarta dan dapatkan Pemeriksaan yang tepat dan aman bersama dokter spesialis profesional. Jangan tunda pemeriksaan Anda, segera konsultasi sekarang agar penyakit terdeteksi lebih dini dan cepat ditangani!