Risiko Penularan HIV dari Orang dengan Riwayat HIV ke Pasangan
Sabtu, 28 Jun 2025

Risiko Penularan HIV dari Orang dengan Riwayat HIV ke Pasangan

Menjalin hubungan harmonis dengan pasangan memerlukan saling percaya dan memahami risiko kesehatan, termasuk risiko penularan HIV ke pasangan. Pemahaman yang tepat membuka jalan bagi pencegahan yang efektif. Banyak pasangan merasa khawatir tentang risiko penularan HIV ke pasangan jika salah satu di antaranya memiliki riwayat HIV. Mengetahui fakta medis dan langkah pencegahan yang tepat sangat penting agar pasangan dapat menjalani hubungan yang sehat, saling mendukung, dan aman. Artikel ini mengulas proses penularan HIV, faktor risiko penularan ke pasangan, hingga cara efektif untuk mengurangi risiko tersebut berdasarkan bukti ilmiah terbaru.

Proses Penularan HIV

Penularan HIV terjadi melalui pertukaran cairan tubuh tertentu, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Kontak langsung dengan cairan tersebut saat berhubungan seksual tanpa pengaman menjadi salah satu jalur penularan utama. Menurut laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan terapi antiretroviral (ARV) secara rutin mampu menekan jumlah virus HIV dalam darah hingga tingkat yang tidak terdeteksi, sehingga secara signifikan menurunkan risiko penularan ke pasangan.

Penularan juga dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau dari ibu ke anak saat kehamilan, persalinan, dan menyusui. Namun, dalam konteks hubungan pasangan, jalur seksual tetap menjadi perhatian utama, terutama jika salah satu pasangan tidak mengetahui status viral load pasangannya.

Faktor Risiko Penularan ke Pasangan

Risiko penularan HIV ke pasangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, di antaranya:
  • Tingkat viral load: Orang dengan HIV yang tidak mengonsumsi ARV memiliki viral load tinggi sehingga risiko penularannya juga tinggi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa dengan pengobatan ARV rutin, risiko penularan dapat turun hingga mendekati nol.
  • Kepatuhan terapi: Tingkat kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat ARV sangat menentukan efektivitas pengendalian virus. Pasangan dengan riwayat HIV yang rutin kontrol dan minum obat cenderung memiliki risiko penularan yang sangat rendah.
  • Perilaku seksual: Hubungan seksual tanpa kondom, seks anal, atau adanya luka di area genital meningkatkan risiko penularan.
  • Kondisi kesehatan lainnya: Infeksi menular seksual (IMS) lain seperti gonore atau sifilis dapat memicu peradangan dan membuka celah penularan HIV lebih mudah.

Risiko Penularan pada Pasangan Suami Istri

Pada pasangan suami istri, risiko penularan HIV sering kali menjadi beban psikologis yang besar. Namun, data ilmiah terbaru memberikan harapan positif. Studi PARTNER 1 dan PARTNER 2 yang diterbitkan di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa pada pasangan serodiscordant (satu positif HIV, satu negatif) yang rutin menggunakan ARV dan memiliki viral load tak terdeteksi, tidak ditemukan kasus penularan HIV melalui hubungan seksual tanpa kondom.

Namun, keinginan pasangan untuk memiliki keturunan tetap dapat meningkatkan kekhawatiran. Namun, metode seperti PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) untuk pasangan HIV negatif dan strategi konsepsi terencana terbukti efektif menurunkan risiko penularan pada proses kehamilan.

Cara Mengurangi Risiko Penularan HIV

Berikut langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan HIV ke pasangan:
  • Terapi ARV Rutin: Minum obat ARV sesuai anjuran dokter secara konsisten untuk menjaga viral load tetap rendah atau tidak terdeteksi.
  • Penggunaan Kondom: Tetap disarankan memakai kondom sebagai perlindungan ganda.
  • PrEP untuk Pasangan Negatif: Pasangan HIV negatif dapat mengonsumsi PrEP yang terbukti menurunkan risiko tertular HIV secara signifikan.
  • Tes HIV Rutin: Pemeriksaan rutin membantu memantau status kesehatan kedua pasangan.
  • Konseling dan Edukasi: Melibatkan tenaga kesehatan profesional untuk mendapatkan informasi akurat dan dukungan mental sangat bermanfaat.

Mitos dan Fakta Penularan HIV dalam Hubungan Pasangan

Masih banyak mitos yang beredar tentang HIV di masyarakat, seperti HIV bisa menular lewat ciuman, pelukan, atau berbagi peralatan makan. Faktanya, HIV tidak dapat menular melalui kontak sosial biasa. Penularan hanya terjadi melalui kontak cairan tubuh yang mengandung virus dalam jumlah cukup.

Mitos lain yang berbahaya adalah keyakinan bahwa penderita HIV pasti akan menularkan virusnya meski sudah menjalani terapi. Data medis jelas membantah hal ini: dengan terapi ARV yang berhasil, risiko penularan HIV ke pasangan bisa ditekan hingga mendekati nol. Inilah pentingnya memahami fakta medis yang telah terbukti melalui penelitian.

Kesimpulan

Risiko penularan HIV ke pasangan memang ada, tetapi dengan kemajuan pengobatan dan pemahaman yang tepat, pasangan dapat menjalani hubungan yang sehat dan minim risiko. Rutin minum ARV, melakukan tes HIV berkala, menerapkan perilaku seksual aman, dan menggunakan PrEP adalah langkah nyata yang direkomendasikan para ahli. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau konselor HIV untuk mendapatkan saran terbaik sesuai kondisi masing-masing pasangan.

Untuk informasi lebih lanjut dan sumber ilmiah, Anda dapat membaca publikasi The Lancet tentang studi PARTNER atau pedoman pencegahan HIV dari WHO dan CDC. Dengan edukasi dan tindakan yang tepat, hidup berkualitas bersama HIV bukan hanya mungkin, tetapi juga aman untuk pasangan.

Jika Anda atau pasangan memiliki kekhawatiran seputar HIV, langkah terbaik adalah segera melakukan pemeriksaan di DVX Medical, klinik spesialis penyakit menular seksual terpercaya yang menyediakan layanan lengkap mulai dari tes HIV dengan hasil cepat (rapid test), pemeriksaan viral load, hingga program pencegahan. Berlokasi di Jl. Dharmahusada Indah Barat I No. 181, Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya 60285, DVX Medical menjamin privasi dan kenyamanan Anda dengan tenaga medis profesional dan pendekatan berbasis edukasi. Untuk informasi lebih lanjut atau reservasi pemeriksaan segera hubungi DVX Medical Surabaya. Lakukan deteksi dini dan dapatkan penanganan yang tepat agar Anda dan pasangan bisa menjalani hidup sehat dan aman tanpa stigma.

Referensi:

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). HIV Treatment as Prevention (TasP). https://www.cdc.gov/hiv/risk/art/index.html
  • UNAIDS Global AIDS Update 2022. https://www.unaids.org/
  • Rodger AJ, et al. (2019). Risk of HIV transmission through condomless sex in serodifferent gay couples with the HIV-positive partner taking suppressive antiretroviral therapy (PARTNER study). The Lancet. DOI: https://doi.org/10.1016/S0140-6736(19)30418-0

Hubungi DVX Medical Sekarang untuk Lakukan Pemeriksaan Kesahatan Reproduksi Anda dan Pasangan di DVX Surabaya Oleh Dokter Spesialis Profesional!

Kunjungi DVX Medical Surabaya dan lakukan pemeriksaan yang tepat dan aman. Jangan tunda pemeriksaan Anda, segera konsultasi sekarang agar penyakit terdeteksi lebih dini dan cepat ditangani!

Related Article