DVX Jakarta dan Surabaya

Senin - Jumat: 11.00 - 17.00 | Sabtu: 09.00 - 14.00

Apa Saja Komplikasi Klamidia Jika Tidak Diobati?

Apa Saja Komplikasi Klamidia Jika Tidak Diobati?

Senin, 23 Jun 2025
Klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia, terutama pada orang berusia muda dan pasangan seksual aktif. Banyak kasus Klamidia tidak menunjukkan gejala, sehingga sering tidak disadari dan tidak diobati. Padahal, jika tidak ditangani dengan cepat, Klamidia dapat menimbulkan komplikasi serius yang memengaruhi kesehatan reproduksi dan kualitas hidup penderitanya.

Bagaimana Klamidia Menyebabkan Komplikasi?

Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis yang menyerang saluran reproduksi. Jika infeksi ini tidak terdeteksi dan tidak diobati, bakteri dapat menyebar ke organ reproduksi bagian atas, menimbulkan peradangan dan kerusakan jaringan. Infeksi berulang juga meningkatkan risiko komplikasi permanen, seperti infertilitas. Deteksi dini dan pengobatan dengan antibiotik adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Komplikasi Klamidia pada Wanita

1. Penyakit Radang Panggul (PID)

Salah satu komplikasi paling serius pada wanita adalah penyakit radang panggul (PID). Klamidia yang tidak diobati dapat menyebar dari serviks ke rahim, saluran tuba falopi, dan ovarium. PID dapat menimbulkan nyeri panggul kronis, kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan), hingga kemandulan.

2. Infertilitas

Klamidia yang tidak diobati dapat merusak saluran tuba falopi. Bekas luka atau sumbatan pada tuba membuat sel telur sulit bertemu sperma, sehingga meningkatkan risiko infertilitas. Menurut studi, wanita dengan infeksi Klamidia berulang memiliki risiko infertilitas lebih tinggi dibandingkan yang hanya terinfeksi sekali.

3. Komplikasi pada Kehamilan

Wanita hamil yang terinfeksi Klamidia berisiko lebih tinggi mengalami ketuban pecah dini, kelahiran prematur, dan infeksi pada bayi saat persalinan. Bayi yang lahir dari ibu dengan Klamidia juga berisiko terkena infeksi mata (konjungtivitis neonatal) atau pneumonia.

Komplikasi Klamidia pada Pria

1. Uretritis Non-Gonokokal

Pada pria, Klamidia merupakan penyebab utama uretritis non-gonokokal, yaitu peradangan pada saluran kemih yang bukan disebabkan oleh gonore. Gejalanya bisa berupa nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan dari penis, dan rasa tidak nyaman di saluran kemih. Jika dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke organ reproduksi lain.

2. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada saluran di belakang testis yang menyimpan dan membawa sperma. Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan epididimitis, memicu nyeri hebat pada testis, pembengkakan, dan dalam kasus jarang, gangguan kesuburan.


Baca juga:

Perbedaan Ciri-Ciri Klamidia pada Pria dan Wanita

Komplikasi Klamidia pada Bayi Baru Lahir

Ibu yang terinfeksi Klamidia dapat menularkan bakteri ke bayi saat proses persalinan. Bayi yang terpapar berisiko mengalami konjungtivitis neonatal (radang pada selaput mata) atau pneumonia. Kondisi ini membutuhkan penanganan cepat agar tidak menimbulkan gangguan penglihatan atau masalah pernapasan serius.

Komplikasi Lain yang Jarang Terjadi

Meski jarang, Klamidia juga dapat menyebabkan artritis reaktif (Reiter’s syndrome), yaitu peradangan sendi yang dipicu oleh infeksi. Selain itu, infeksi Klamidia di area non-genital seperti rektum atau faring juga dapat terjadi, terutama pada hubungan seks oral atau anal tanpa pengaman.

Cara Mencegah Komplikasi Klamidia

Cara terbaik mencegah komplikasi Klamidia adalah dengan melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang aktif secara seksual dan memiliki lebih dari satu pasangan. Pengobatan antibiotik sesuai resep dokter terbukti efektif membasmi bakteri Klamidia. Selain itu, penggunaan kondom saat berhubungan seksual juga dapat menurunkan risiko penularan.

Kesimpulan

Klamidia seringkali tidak menimbulkan gejala, namun dapat berakibat serius jika tidak diobati. Infertilitas, nyeri kronis, komplikasi kehamilan, hingga infeksi pada bayi adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai. Karena itu, pemeriksaan rutin dan pengobatan sedini mungkin menjadi langkah pencegahan terbaik.

Segera Lakukan Pemeriksaan Klamidia di DVX Medical Jakarta

Jangan abaikan risiko komplikasi Klamidia. Segera periksakan diri dan konsultasi dengan dokter ahli di DVX Medical Jakarta. Klinik kami menyediakan pemeriksaan klamidia yang akurat, layanan rahasia, dan pengobatan sesuai standar medis. Hubungi DVX Medical Jakarta melalui website resmi atau kunjungi klinik untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Hubungi Klinik DVX Medical Jakarta Sekarang untuk Lakukan Pemeriksaan Oleh Dokter Spesialis Profesional!

Kunjungi DVX Medical Jakarta dan dapatkan Pemeriksaan yang tepat dan aman bersama dokter spesialis profesional. Jangan tunda pemeriksaan Anda, segera konsultasi sekarang agar penyakit terdeteksi lebih dini dan cepat ditangani!

Related Article

Bahaya Sifilis dan Perkembangannya Jika Tidak Diobati

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang sering kali diab...

Apa Saja Jenis Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS)?

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularka...

Apakah Chlamydia IgG Perlu Diobati? Ini Penjelasan Lengkapnya

Chlamydia merupakan salah satu infeksi menular seksual (IMS)...

Apakah Kutil di Anus Berbahaya? Kenali Risiko dan Komplikasinya

Kutil di anus merupakan salah satu kondisi yang disebabkan o...

Sifilis: Gejala, Pengobatan, dan Bahayanya Jika Tidak Diobati

Sifilis adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang...

Send Message