Sebagian besar infeksi menular seksual (IMS) dapat berkembang dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala apa pun, terutama pada tahap awal. Hal ini disebabkan oleh sifat bakteri atau virus penyebab IMS yang memiliki masa inkubasi cukup panjang atau tidak memicu respons langsung dari tubuh. Beberapa infeksi bahkan bersifat “senyap” hingga infeksi sudah cukup parah. Misalnya,
klamidia dan
gonore pada wanita sering kali tidak menunjukkan tanda-tanda khas, sehingga infeksi bisa berjalan terus tanpa terdeteksi.
Begitu pula dengan infeksi seperti HIV dan
HPV, yang dapat menetap dalam tubuh bertahun-tahun tanpa gejala yang mencolok. Tanpa pemeriksaan medis rutin, kondisi ini bisa luput dari perhatian hingga infeksi menyebar atau menyebabkan kerusakan organ. Ketidaktahuan ini justru memperbesar risiko komplikasi jangka panjang yang bisa dicegah seandainya infeksi diketahui lebih awal.